Minggu, 27 Maret 2011

[Novel Based On-True Story] Am I Your Princess?

"Mimpiku indah sekali tadi, Aku berada di pantai, lalu kususuri pantai itu sambil sedikit mnyentuh air laut yang dingin... Aku tak ingat seberapa jauh kutempuh pantai itu, tapi saat aku merasa lelah karena pantai yang seperti tak berujung itu, datanglah seorang pangeran gagah nan tampan mengendarai kuda putih! Diangkatnya aku yang terduduk kelelahan naik ke atas punggung kuda putih itu yang dia beri nama "Alo" dan kami pun kembali menyusuri pantai sampai bisa aku melihat kerajaan nun jauh disana.... Walau jauh, tapi aku tahu kerajaan itu pastilah akan sangat indah dan megah.. Dan.." Aku berhenti sejenak. Kutorehkan pandanganku padanya dan aku mengetahui lagi-lagi ia tidak memperhatikan. "Sigh..." aku menghembuskan nafas putus asa...

"Tidak kau lanjutkan?" Tanyanya tiba-tiba, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya yang menurut dia pasti lebih seru daripada omonganku. "Ahahaha, aku sudah lupa kelanjutannya saat itu..." timpalku berbohong. Aku ingat sekali sampai di hal yang detil sekalipun karena ingatanku yang memang bisa kuandalkan sejak aku kecil. Tapi kuputuskan mengatakan hal demikian, agar ia terbebas dari hal yang menurut dia mengekangnya itu. "Setidaknya ia mendengar sedikit..." Ucapku dalam hati.

"Apa pangeran itu berupa bagus?" Tanyanya kembali. "Tentu saja sangat menawan hatiku." Timpalku tanpa mengatakan bahwa pangerannya adalah dia. Aku geli melihat tampangnya yang cemberut tetapi disembunyikan seolah tidak ada apa-apa. Tak ada yang lebih menyenangkan bagi perempuan untuk membuat kekasihnya cemburu, tapi tentu masih dalam batasan yang wajar.

"Permisi, pesanan anda 2 Green Tea Blend dan 2 Fried Rice" Makanan pun tiba, kami mulai melahap makanan kami. Kulihat dia, hmm... "Kamu belum sarapan ay?" "Belum" jawabnya. Pantas saja lahap sekali makannya. "Harus kamu sempatin sarapan dong sayang, supaya tidak gampang sakit. Kalau kamu sakit aku sedih." pintaku memelas. Aku serius. Maksudku, walau ini terdengar remeh, tapi aku benar-benar mencintainya... Dan sebagai orang yang mencintai dia sepenuh hati, tentu saja ingin orang yang dicintainya sehat. Begitu pula denganku. "Iya, terimakasih sayang" jawabnya. Aku pun memakan nasi gorengku lagi sambil berharap semoga ia benar-benar melakukannya, bukan hanya omong saja. Semoga ia mengerti bahwa aku benar-benar tidak ingin dia jatuh sakit, dan tahu bahwa aku akan sangat sedih mendengar dan melihat dia sakit.

Aku pun kembali teringat tentang mimpi tadi, bagaimana aku merasa lelah menyusuri pantai tanpa ujung terlihat, tapi disaat kau datang rasa lelahku hilang dan aku bisa melihat sebuah kerajaan yang sangat indah walau masih berada jauh dari tempat kami. Jika berada bersamanya, aku sangat yakin aku akan bahagia selamanya, dan aku juga sangat berharap dia merasa seperti itu. Semoga tanpa aku mengatakannya ia mengerti. Sejauh apapun, sesulit apapun jalan yang kutempuh asalkan ia berada di sisiku aku yakin akhir dari perjalanan berat dan panjang ini akan berakhir dengan indah. Bagiku kau adalah pangeranku yang sangat tampan. Apakah bagimu aku puterimu yang kau anggap penting?

Kulanjutkan memakan nasi gorengnya. Ini adalah nasi goreng terenak yang pernah kumakan.

-In Memoration For 10th Anniversary Month Me and My Beloved Henry-

1 komentar:

  1. hmm cerita yang sangat indah.....namun kenapa membuat gw selalu ingin mendengarkan lagu lagu alter bridge ???

    BalasHapus